Monday, June 17, 2013

Bubarkan Unjuk Rasa

Bubarkan Unjuk Rasa - Sebelumnya, Erdogan memberi batas waktu hingga Senin kepada pengunjuk rasa agar meninggalkan Alun-alun Taksim. Massa menduduki Alun-alun Taksim di jantung kota Istanbul selama 10 hari terakhir, berawal dari protes atas alih fungsi Taman Gezi, yang terletak di sebelah Taksim, menjadi pusat budaya dan perbelanjaan.
Namun, operasi itu hingga Selasa siang masih gagal membersihkan Alun-alun Taksim. Pengunjuk rasa yang sebagian besar berasal dari kelompok nasionalis sosialis sekuler bertekad bertahan di Taman Gezi, berapa pun harga yang harus dibayar. Demikian dilaporkan wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Alun-alun Taksim, Istanbul.
Di tengah serbuan mengejutkan pasukan antihuru-hara itu, demonstran masih berteriak ”Tayyip istifa, Tayyip istifa! (Tayyip mundur).”
Sementara itu, PM Erdogan di depan fraksi Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa kembali menuduh, kekuatan-kekuatan politik di negaranya membantu terjadinya kekerasan di Turki. Isu Taman Gezi disebutnya permainan besar untuk menghancurkan ekonomi dan menghentikan laju pertumbuhan ekonomi di Turki.
Erdogan mengakui, unjuk rasa di Alun-alun Taksim telah mengganggu perekonomian Turki. Tingkat hunian kamar hotel di sekitar Alun-alun Taksim merosot menjadi hanya 20 persen sejak meletusnya unjuk rasa.
Namun, Erdogan siap bertemu perwakilan pengunjuk rasa di Taman Gezi, Rabu ini, untuk membahas solusi krisis.
Mengejutkan
Operasi pasukan antihuru-hara yang berlangsung sekitar pukul 07.00 mengejutkan pengunjuk rasa yang berkumpul di dalam sejumlah kemah Taman Gezi. Pasukan yang mengenakan seragam hitam bergerak cepat mengambil posisi di sejumlah sudut Alun-alun Taksim dengan posisi siap bertempur.
Mereka serempak menembakkan peluru karet dan gas air ke berbagai arah. Suara tembakan terdengar sahut-menyahut dan kepulan asap menyelimuti Alun- alun Taksim. Suasana yang semula tenang berubah seperti perang. Hal itu menimbulkan kepanikan pengunjuk rasa yang baru terbangun, dan tidak dapat berbuat banyak untuk melawan.
Petugas langsung membongkar semua kemah di Alun-alun Taksim. Beberapa pengunjuk rasa yang mencoba melawan langsung ditembak dengan peluru karet. Namun, pengunjuk rasa yang berhasil lolos terus melawan. Mereka melemparkan batu dan bom molotov pada mobil pasukan antihuru-hara yang menembakkan gas air mata.
Salah seorang penggerak demonstran menggunakan pengeras suara menyerukan agar pengunjuk rasa tetap semangat dan tidak mundur. Beberapa orang melemparkan bom molotov ke berbagai arah di alun-alun, dan sebagian berhasil membakar sebuah mobil polisi.
Polisi lalu mengejar pengunjuk rasa yang melarikan diri ke jalan-jalan kecil di sekitar alun- alun. Tiga jam kemudian, bentrokan berhenti dan polisi antihuru-hara mulai mundur ke luar Alun-alun Taksim.
Sekitar pukul 13.00, komandan pasukan melalui pengeras suara meminta massa segera meninggalkan alun-alun. Mobil lapis baja kemudian kembali ke alun-alun sambil menembakkan gas air mata ke arah kerumunan orang yang mencoba bertahan. Operasi terhenti satu jam kemudian dengan mundurnya pasukan.

No comments:

Post a Comment