Wednesday, June 19, 2013

LANGKAN

Jual sprei murah
Naskah Asli Komik Ditawar Malaysia
Warga Malaysia dan Singapura pernah menawar seluruh naskah asli komik wayang yang dimiliki penerbit Erlina dan Toko Buku Maranatha, Bandung. Meski demikian, transaksinya tak berlanjut. Saat ini masih ada sekitar 75 persen naskah asli komik wayang karya sejumlah seniman komik asli Indonesia era 1970 hingga 1980-an atau sekitar 2.000 judul, termasuk komikus besar RA Kosasih dan komikus silat Syahbudin. ”Jika dijual, saya khawatir nanti karya komik itu diklaim milik Malaysia,” kata Ny Erlina Markus (79), istri almarhum Markus Hadi, pendiri Penerbit dan Toko Buku Maranatha, Selasa (18/6). Penerbit ini berjaya pada 1970-1980 sebagai penerbit komik wayang, cerita silat, dan komik superhero. Meski demikian, dia tak memiliki dana untuk merawat naskah-naskah asli komik itu. (ODY)

Jual Sprei Murah

Seorang Anak Meninggal Diduga Flu Burung

Seorang anak lelaki berusia 2 tahun 6 bulan meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (19/6) pukul 08.40, diduga terjangkit virus flu burung. Pasien itu sudah dimakamkan di TPU Kelapa, Jakarta Timur, tanpa disemayamkan di rumah duka. Respati Seno Putro, ayahanda almarhum, mengatakan, dua minggu lalu, RBS diajak ibunya membeli daging ayam potong di pasar dekat rumahnya. Wakil Kepala Hubungan Masyarakat RSUP Persahabatan Royen Edison mengatakan, untuk diagnosis penyakitnya, flu burung atau tidak, pihaknya masih menunggu hasil penelitian dari Balitbang Kesehatan. (BRO)

Festival Budaya Nusantara Kawasan Perbatasan

Festival Budaya Nusantara Kawasan Perbatasan digelar untuk pertama kali, Rabu (19/6), di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Festival ini menampilkan sejumlah kesenian dan produk budaya dari empat provinsi yang merupakan kawasan perbatasan, yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Suhatmansyah mengatakan, budaya dapat menjadi unsur pemersatu dan perekat antarsuku bangsa di Indonesia sehingga nilai ke-Bhinneka-Tunggal-Ika-an tetap terjaga. Dalam jangka panjang, melalui pengembangan seni dan budaya, masyarakat perbatasan yang terisolasi dan miskin diharapkan dapat menjadi etalase bagi wajah Indonesia di mata negara tetangga. (DOE)

Jual Sprei Murah

Monday, June 17, 2013

RI-Venezuela Bebaskan Visa

RI-Venezuela Bebaskan Visa - Kesepakatan itu ditandatangani di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri RI, Dian Triansyah Djani dan Wakil Menteri Luar Negeri Venezuela David Velasquez Caraballo seusai pertemuan ketiga Sidang Komisi Bersama RI-Venezuela, yang terakhir kali dilaksanakan tahun 2005. Pada kesempatan itu, ditandatangani nota kesepahaman kedua negara mengenai pendidikan dan pelatihan diplomatik.
Kedua negara juga sepakat meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan, pertanian, pendidikan dan kebudayaan, serta investasi di bidang energi. Tercatat, pengusaha Venezuela adalah pembeli terbesar dari kawasan Amerika Latin pada Trade Indonesia Expo 2012 dengan nilai transaksi 25 juta dollar AS.
Seusai pertemuan, Caraballo mengatakan, kesepakatan itu memfasilitasi upaya meningkatkan kerja sama bilateral dalam berbagai bidang. Adapun Triansyah Djani mengatakan, kesepakatan bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas itu akan membuka jalan tercapainya kesepakatan bebas visa secara penuh. ”Kita selalu mulai dengan bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas,” katanya. Kesepakatan serupa juga ditandatangani Indonesia dengan Kolombia sehari sebelumnya.
Djani mengatakan, Venezuela berpotensi menjadi jalan masuk Indonesia ke Amerika Latin mengingat posisi penting negeri itu dalam organisasi regional, seperti ALBA dan Mercosur.
Dubes RI untuk Venezuela Prianti Gagarin Djatmiko-Singgih mengatakan, sebagai negara dengan cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, sebesar 297 miliar barrel, Venezuela memberi potensi kerja sama di bidang energi bagi Indonesia. ”Petronas Malaysia sudah lima tahun berada di sana, juga Petrovietnam, di samping perusahaan-perusahaan China, India, Rusia, dan AS tentunya. Pertamina seharusnya juga ada di situ,” katanya. (DI)

Bubarkan Unjuk Rasa

Bubarkan Unjuk Rasa - Sebelumnya, Erdogan memberi batas waktu hingga Senin kepada pengunjuk rasa agar meninggalkan Alun-alun Taksim. Massa menduduki Alun-alun Taksim di jantung kota Istanbul selama 10 hari terakhir, berawal dari protes atas alih fungsi Taman Gezi, yang terletak di sebelah Taksim, menjadi pusat budaya dan perbelanjaan.
Namun, operasi itu hingga Selasa siang masih gagal membersihkan Alun-alun Taksim. Pengunjuk rasa yang sebagian besar berasal dari kelompok nasionalis sosialis sekuler bertekad bertahan di Taman Gezi, berapa pun harga yang harus dibayar. Demikian dilaporkan wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Alun-alun Taksim, Istanbul.
Di tengah serbuan mengejutkan pasukan antihuru-hara itu, demonstran masih berteriak ”Tayyip istifa, Tayyip istifa! (Tayyip mundur).”
Sementara itu, PM Erdogan di depan fraksi Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa kembali menuduh, kekuatan-kekuatan politik di negaranya membantu terjadinya kekerasan di Turki. Isu Taman Gezi disebutnya permainan besar untuk menghancurkan ekonomi dan menghentikan laju pertumbuhan ekonomi di Turki.
Erdogan mengakui, unjuk rasa di Alun-alun Taksim telah mengganggu perekonomian Turki. Tingkat hunian kamar hotel di sekitar Alun-alun Taksim merosot menjadi hanya 20 persen sejak meletusnya unjuk rasa.
Namun, Erdogan siap bertemu perwakilan pengunjuk rasa di Taman Gezi, Rabu ini, untuk membahas solusi krisis.
Mengejutkan
Operasi pasukan antihuru-hara yang berlangsung sekitar pukul 07.00 mengejutkan pengunjuk rasa yang berkumpul di dalam sejumlah kemah Taman Gezi. Pasukan yang mengenakan seragam hitam bergerak cepat mengambil posisi di sejumlah sudut Alun-alun Taksim dengan posisi siap bertempur.
Mereka serempak menembakkan peluru karet dan gas air ke berbagai arah. Suara tembakan terdengar sahut-menyahut dan kepulan asap menyelimuti Alun- alun Taksim. Suasana yang semula tenang berubah seperti perang. Hal itu menimbulkan kepanikan pengunjuk rasa yang baru terbangun, dan tidak dapat berbuat banyak untuk melawan.
Petugas langsung membongkar semua kemah di Alun-alun Taksim. Beberapa pengunjuk rasa yang mencoba melawan langsung ditembak dengan peluru karet. Namun, pengunjuk rasa yang berhasil lolos terus melawan. Mereka melemparkan batu dan bom molotov pada mobil pasukan antihuru-hara yang menembakkan gas air mata.
Salah seorang penggerak demonstran menggunakan pengeras suara menyerukan agar pengunjuk rasa tetap semangat dan tidak mundur. Beberapa orang melemparkan bom molotov ke berbagai arah di alun-alun, dan sebagian berhasil membakar sebuah mobil polisi.
Polisi lalu mengejar pengunjuk rasa yang melarikan diri ke jalan-jalan kecil di sekitar alun- alun. Tiga jam kemudian, bentrokan berhenti dan polisi antihuru-hara mulai mundur ke luar Alun-alun Taksim.
Sekitar pukul 13.00, komandan pasukan melalui pengeras suara meminta massa segera meninggalkan alun-alun. Mobil lapis baja kemudian kembali ke alun-alun sambil menembakkan gas air mata ke arah kerumunan orang yang mencoba bertahan. Operasi terhenti satu jam kemudian dengan mundurnya pasukan.