Friday, January 31, 2014

Polisi Tak Kunjung Ungkap Kasus Peluru Nyasar

SPREISHOP - Kepala Labfor Mabes Polri cabang Makassar Ajun Komisaris Besar Samir mengatakan pihaknya juga menyerahkan dokumen yang memuat spesifikasi proyektil, termasuk dugaan jenis senjata yang digunakan oleh pelaku penembakan. "Sudah kami serahkan pekan lalu kepada penyidik Satuan Reskrim Polrestabes," katanya kemarin.


Samir enggan menjelaskan secara rinci hasil pemeriksaan Labfor karena pihaknya hanya bertugas membantu penyidik. Sedangkan yang berwenang mengumumkannya adalah Polrestabes Makassar. "Kalau saya katakan, nanti dibilang mendahului kepolisian," ujarnya.


Sebelumnya, Samir sempat memberikan sedikit penjelasan ihwal peluru yang mengenai Nurul. Peluru tersebut berdiameter 9 milimeter. Adapun sumber Tempo di kepolisian mengatakan peluru jenis itu untuk senjata yang biasa digunakan di kalangan kepolisian dan TNI.


Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Makassar Ajun Komisaris Besar M. Endro tidak bisa dimintai konfirmasi. Petugas piket melarang Tempo masuk ke ruang kerja Endro dengan alasan setiap tamu harus lebih dulu membuat janji. Dihubungi melalui telepon selulernya, Endro tidak menjawab. Demikian juga Wakil Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Makassar Komisaris Gani Alamsyah, tak bisa ditemui dan tidak bersedia mengangkat teleponnya.


Kepala Bagian Humas Polrestabes Makassar, Komisaris Mantasia, berdalih belum menerima laporan terbaru ihwal hasil pemeriksaan proyektil peluru karena masih menunggu dari Labfor. "Setahu saya belum ada laporannya," ucapnya.


Nurul, bocah kelas VI sekolah dasar, diterjang peluru nyasar saat berbaring di tempat tidur di rumahnya sembari menonton siaran televisi pada malam pergantian tahun, 31 Desember 2013. Peluru lebih dulu menembus seng atap rumahnya. Nurul sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, termasuk untuk mengangkat peluru dari pahanya.


Empat kasus serupa yang terjadi selama 2013 juga belum terkuak, termasuk yang menewaskan Fathir Muhammad, bayi 13 bulan, setelah peluru menembus kepalanya.