Naskah Asli Komik Ditawar Malaysia
Warga Malaysia dan Singapura pernah menawar seluruh naskah asli komik wayang yang dimiliki penerbit Erlina dan Toko Buku Maranatha, Bandung. Meski demikian, transaksinya tak berlanjut. Saat ini masih ada sekitar 75 persen naskah asli komik wayang karya sejumlah seniman komik asli Indonesia era 1970 hingga 1980-an atau sekitar 2.000 judul, termasuk komikus besar RA Kosasih dan komikus silat Syahbudin. ”Jika dijual, saya khawatir nanti karya komik itu diklaim milik Malaysia,” kata Ny Erlina Markus (79), istri almarhum Markus Hadi, pendiri Penerbit dan Toko Buku Maranatha, Selasa (18/6). Penerbit ini berjaya pada 1970-1980 sebagai penerbit komik wayang, cerita silat, dan komik superhero. Meski demikian, dia tak memiliki dana untuk merawat naskah-naskah asli komik itu. (ODY)
Jual Sprei Murah
Seorang Anak Meninggal Diduga Flu BurungSeorang anak lelaki berusia 2 tahun 6 bulan meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (19/6) pukul 08.40, diduga terjangkit virus flu burung. Pasien itu sudah dimakamkan di TPU Kelapa, Jakarta Timur, tanpa disemayamkan di rumah duka. Respati Seno Putro, ayahanda almarhum, mengatakan, dua minggu lalu, RBS diajak ibunya membeli daging ayam potong di pasar dekat rumahnya. Wakil Kepala Hubungan Masyarakat RSUP Persahabatan Royen Edison mengatakan, untuk diagnosis penyakitnya, flu burung atau tidak, pihaknya masih menunggu hasil penelitian dari Balitbang Kesehatan. (BRO)
Festival Budaya Nusantara Kawasan Perbatasan
Festival Budaya Nusantara Kawasan Perbatasan digelar untuk pertama kali, Rabu (19/6), di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Festival ini menampilkan sejumlah kesenian dan produk budaya dari empat provinsi yang merupakan kawasan perbatasan, yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Suhatmansyah mengatakan, budaya dapat menjadi unsur pemersatu dan perekat antarsuku bangsa di Indonesia sehingga nilai ke-Bhinneka-Tunggal-Ika-an tetap terjaga. Dalam jangka panjang, melalui pengembangan seni dan budaya, masyarakat perbatasan yang terisolasi dan miskin diharapkan dapat menjadi etalase bagi wajah Indonesia di mata negara tetangga. (DOE)
No comments:
Post a Comment